III.
METODOLOGI
3.1. Waktu dan Tempat
3.1.1. Permeabilitas Tanah
Praktikum permeabilitas tanah dilaksanakan pada hari Kamis, 21 Maret
2013 pada pukul 08.00 WITA samapai selesai, yang bertempat di Laboratorium
Fisika Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin, Makassar
3.3.2. Penetapan Tekstur Tanah
Praktikum penetapan tekstur tanah dilaksanakan pada hari Kamis, 04 April
2013 pada pukul 08.00 WITA saapai selesai, yang bertempat di Laboratorium
Fisika Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin, Makassar.
3.1.3. Penetapan C-Organik
Praktikum penetapan c-organik tanah dilaksanakan pada hari Kamis, 04
April 2013 pada pukul 08.00 WITA sampai selesai, yang
bertempat di Laboratorium Kimia Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas
Hasanuddin, Makassar.
3.2. Alat
dan bahan
3.2.1. Permeabilitas Tanah
Alat
ang digunakan dalam praktikum ini adalah infus, erlenmeyer, corong, kain yang
cukup porous, dan karet gelang, stopwatch, dan alat tulis menulis.
Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum
permeabilitas tanah adalah sampel tanah utuh, dan air
3.2.2. Penetapan Tekstur Tanah
Alat
yang digunakan dalam praktikum penetapan tekstur adalah timbangan, Erlenmeyer atau
botol tekstur, silinder sedimentasi, spayer, cawan petri, saringan, pipet
tetes, hydrometer, termometer, karet
gelang, kertas label, plastik dan alat tulis menulis.
Adapun bahan yang digunakan pada
praktikum penetapan tekstur tanah adalah sampel tanah terganggu, air, cargon, alkohol.
3.2.3. Penetapan C-Organik
Alat yang digunakan dalam praktikum penetapan c-organik adalah
timbangan, Erlenmeyer, pipet tetes dan alat pemanas suspense.
Adapun bahan yang digunakan pada praktikum penetapan
c-organik adalah sampel tanah terganggu, larutan K2Cr2O7 1 N, larutan H3PO4,
indicator 7+, dan laturan F3+ yang telah distandarisasi.
3.3 Prosedur kerja
3.3.1. Sampel
tanah utuh
1.
Meratakan Meratakan dan
membersihkan lapisan yang akan diambil, kemudian meletakkan ring sampel tegak
lurus (bagian runcing menghadap ke bawah) pada lapisan tanah tersebut.
2.
Menekan ring sampel sampai ¾
bagiannya masuk ke dalam tanah.
3.
Meletakkan papan tepat di
atas ring sampel, kemudian menekan lagi sampai bagian bawah dari ring sampel
masuk ke dalam tanah (10 cm).
4.
Menggali ring sampel beserta
tanah di dalamnya dengan sekop atau linggis.
5.
Mengambil ring sampel
kemudian memotong kelebihan tanah yang ada pada permukaan dan bawah ring sampel
sampai permukaan rata dengan permukaan ring sampel.
6.
Menyimpan ring sampel
kedalam kantong plastik yang telah disediakan.
3.3.2. Cara
pengambilan sampel tanah terganggu
1. Mengambil tanah dengan sendok tanah atau pisau sesuai
dengan lapisan yang akan diambil, dimulai dengan lapisan paling bawah.
2.
Memasukkan dalam kantong
plastik yang telah diberi label.
3. Mongering
udarakan
sampel dengan cara di letakkan di atas baki-bakian di simpan di tempat yang
tidak terkena sinar matahari.
a.
Permeabilitas
Tanah
1.
Menuntup
salah satu ujung sampel tanah utuh engan kain yang memiliki cukup porous tetapi
efektif menahan partikel, dan mengikatnya dengan karet gelang.
2.
Meletakkan
bagian sampel tanah utuh yang tertutupi kain di bagian bawah kedalam wadah yang
berisi air dengan kedalaman kurang lebih setengah dari tinggi ring sampel.
Seelah seluruh permukaan sampel basah, menambahakan air kedalam wadah hingga
rata dengan permukaan ring sampel. Membiarkannya terendam sedikitnya 12 jam
3.
Meletakkan
ring sampel tanah utuh diatas erlemeyer dinantu dengan corong untuk melihat air
yang lolos dari tanah tersebut.
4.
Membiarkan
infus meneteskan air ke permukaan sampel tanah utuh selama 1 jam.
b. Penetapan Tekstur
Tanah
1.
Menimbang 20
gram tanah kering udara, butir-butir tanah ini berukuran kuang dari 2 mm.
2.
Memasukkan kedalam Elyanmeyar atau
botol tekstur dan meambahkan
10 mL calgon 0,05% dan air secukupnya.
3.
Mengocok dengan mesin pengocok selama 30 menit.
4.
Menuangkan secara kuantatif semua isinya kedalam selinder
sedimentasi 1000 mL yang diatasnya dipasangi saringan dengan diameter lubang
0,05 mm dan bersihkan botol tekstur dengan bantuan botol semprot.
5.
Menyemprot dengan spayer sambil mengaduk-aduk semua suspensi yang masih
tinggal didalam saringan sehingga semua partikel debu dan liat telah turun (air
saringan telah jernih).
6.
Memindahkan Pasir yang tinggal kedalam cawan dengan pertolongan
botol semprot kemudiaan masukkan kedalam oven bersuhu C selama 2 x 24 jam, selanjutnya masukkan kedalam destikator
dan timbang hingga berat pasir siketahui (catat sebagai c gram).
7.
Mengangkat selinder sedimentasi dan sumbat baik-baik dengan
menggunakan karet lalu kocok sebanyak 20 kali.
8.
Setelah
15 detik, memasukkan hydrometer kedalam suspensi dengan hati-hati
agar suspensi tidak banyak terganggu.
9.
Setelah
40 detik, baca dan catat pembacaan hydrrometer pertama () dan suhu suspensi ().
10.
Mengeluarkan
hydrometer dengan
hati-hati dari suspensi.
11.
Setelah
menjelan 8 jam, memasukkan
hydrometer dan catat pembacaan hydrometer kedua () dan suhu suspensi ().
12.
Menghitung berat debu dan liat dengan
menggunakan persamaan di bawah ini.
a. Berat
debu dan liat =…………(a)
b.
Berat liat =………………..(b)
c.
Berat debu = Berat debu dan liat - Berat
liat ………….(a-b)
13.
Menghitung
persentase pasir, debu, dan liat dengan persamaan :
a. %
Pasir =
b. %
Debu =
c.
% Liat =
14. Masukkan
nilai yang didapat dalam segitiga tekstur.
Keterangan:
1 = liat
2 = liat
berpasir
3 = lempung
berliat
4 =
liat berdebu
|
5 = lempung liat
berpasir
6 = lempung liat
berdebu
7 = lempung
berpasir
8 = lempung
|
9 = lempung berdebu
10 = debu
11 = pasir
12 = pasir berlempung
|
c. Penetapan C-Organik
1.
Menimpang
sampel tanah terganggu dengan neraca analitik sebanyak 1 gram.
2.
Memasukkan
sampel tanah yang telah ditimbang kedalam labu Erlenmeyer 250 mL.
3.
Menambahkan
dengan teliti 5 mL K2Cr2O7 1 N (pipet) dan mereaksikannya dengan 5 mL H2SO4 dan membiarkanny beraksi dan dapat
juga dengan melakukan pemanasan suspense pada suhu 40oC selama 5 menit.
4.
Menambhkan
aquades sebanyak 25 mL dan 5 mL H3PO4.
5.
Menetesiya
dengan 1 mL indicator dan tambahkan pula F3+ yang telah distandarisasi.
6.
Titik
akhir 17.6 mL titrasi adalah pada saat terjad perubahan warna biru hitaman
menjadi hijau.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar